Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dwi Laylatur Rosyidah
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Rumah Angga Irawan di Kelurahan Manyaran Kota Semarang tampak sepi.
Meski Angga (terduga teroris ditangkap oleh tim Densus 88) telah tinggal di Manyaran sekitar empat tahun, namun dia belum tercatat secara resmi sebagai warga RT 6 RW 5.
Hal itu dituturkan oleh Ahmad Nurhadi (58) ketua RT setempat.
"Sebelumnya Angga ini bertempat tinggal di Panjangan yang lantas pindah ke sini. Namun karena kepindahannya hanya menggunakan Kartu Keluarga (KK) tanpa disertai surat pindah, jadi saya tidak bisa mengeluarkan surat apapun untuk keluarganya," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (5/8/2018).
Bahkan KK-nya juga belum berubah, yang masih tercatat anaknya empat padahal saat ini sudah bertambah menjadi enam anak.
Baca: Anak Penjahit Ini Berprestasi dan Diterima di Akpol, Sang Ayah Harus Menabung Dulu Untuk Ke Semarang
Selama empat tahun ini, Angga dikenal jarang bersosialisasi dengan warga, termasuk istri dan keenam anaknya.
Angga yang ikut serta dalam arisan bapak-bapak, tidak pernah berangkat.
"Jadi dia tidak pernah berangkat arisan, tapi jika dia 'ketempatan' tetap mau. Namun karena dia tidak pernah berangkat, sehingga yang berangkat arisan ke rumahnya juga sedikit. Dari 30 anggota, yang berangkat cuma 5," tambahnya.
Angga juga dikenal tidak pernah mengikuti aktivitas ibadah di musala, padahal rumahnya berdekatan dengan tempat ibadah tersebut, kurang dari 100 meter.
Anak-anaknya yang masih kecil tidak pernah dikenalkan dengan warga sekitar, juga tidak pernah bermain dengan anak-anak lainnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Angga Terduga Teroris Nggak pernah Hadiri Arisan di Rumah Tetangga
Kalo berita nya tidak lengkap buka link di samping buat lihat berita lengkap nya http://www.tribunnews.com/regional/2018/08/05/terduga-teroris-yang-ditangkap-tak-pernah-bersosialisasi-di-rt-nya
No comments:
Post a Comment