Dalam hitungan detik melalui media sosial, nama Lalu Muhammad Zohri menjadi sebuah fenomena. Pemuda berusia 18 tahun ini mengejutkan bangsa Indonesia dengan menjadi juara dunia 100 meter dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Tampere, Finlandia pada Rabu (11/7/2018). Ia berhasil mengalahkan tujuh pelari lainnya dari negara berbeda dengan catatan waktu 10,18 detik.
Seketika, Zohri pun menjadi buah bibir masyarakat Indonesia. Berbagai bantuan maupun penghargaan datang kepadanya. Ada yang memberikan bantuan dalam bentuk uang tunai maupun renovasi rumah. Namun, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyerahkan penghargaan dalam bentuk yang berbeda. Penghargaan tersebut berupa aset usaha produktif minimarket Sodaqo.
Pemberian aset usaha produktif ini bekerja sama dengan PT Hydro Perdana Retailindo (HPR) selaku pengelola gerai Sodaqo di Indonesia. CEO PT HPR Syahru Aryansyah mengatakan, gerai Sodaqo yang akan dibuka untuk Zohri memiliki nilai aset usaha sebesar 300 juta rupiah.
“Zohri kan dapat dana hibah 300 juta dari ACT. Di sini Zohri bermitra dengan Hydro untuk membangun gerai Sodaqo. Unit usaha produktif jadi milik Zohri yang kemudian disebut dengan Sodaqo untuk Zohri atau Zohrimart. Lokasinya tidak sampai 500 meter dari rumah Zohri. Ini sepenuhnya milik Zohri,” ujar Syahru Aryansyah yang akrab disapa sebagai Ryan.
Ryan menjelaskan, manfaat dari pembangunan Sadaqo ini nantinya tidak hanya dirasakan oleh Zohri dan keluarga, tetapi juga masyarakat luas. Minimarket ini akan memberikan pemasukan berkala bagi Zohri dan keluarga sehingga Zohri fokus untuk berolahraga.
Selain itu, adanya minimarket ini juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Keuntungan yang didapatkan dapat dialokasikan untuk masyarakat lain yang membutuhkan. Ini sesuai dengan tagline Sadaqo.
“Filosofi Sadaqo adalah sedekah. Taglinenya belanja kita sedekah kita. Jadi masyarakat ke Sodaqo tidak hanya bertransaksi jual beli tetapi juga ada transaksi filantropi. Sekian persen dari keuntungan yang didapatkan disalurkan kepada yang membutuhkan. Di minimarket inilah terjadi pertemuan antara kaum yang berpunya dengan kaum duafa,” terang Ryan.
Sadaqo merupakan minimarket yang berada di bawah PT. Hydro Perdana Retail yang berkantor di menara 165, Jakarta Selatan. Hydro adalah satu satu perusahaan wakaf yang lahir dari Global Wakaf (GW). Dengan tagline “mengalir dan memberi”, Hydro diharapkan mampu mendapatkan profit sebesar besarnya untuk kemudian disalurkan kembali kepada mauquf alaihi (penerima manfaat).
“Filantropi tertinggi di Islam itu wakaf. Kalau zakat, infak, dan sadaqo itu langsung habis disalurkan. Beda dengan wakaf, itu kan dari pokoknya tidak boleh hilang tapi juga tidak hanya menahan saja. Sehingga wakaf itu harus berkembang (produktif). Hydro ini salah satu bentuk dari perusahaan wakaf itu,” jelas Ryan.
Salah satu model bisnis yang dikembang oleh Hydro adalah partnership. Jadi PT ini menjadi mitra untuk mendampingi pengelolaan minimarket termasuk mini Zohrimart nantinya. Ryan menerangkan, ada tiga bentuk pendampingan yang diberikan kepada Zohrimart.
“Pertama, pendampingan dari sisi operasional. Kita ada tim operasional yang akan mendampingi pengelolaan sistem operasional, penataan barang, dan lainnya. Kedua, pendampingan finansial dengan pencatatan yang profesional sehingga uang tidak kecampur dan keuntungan bersih dapat dihitung. Ketiga, pendampingan teknologi,” ujar Ryan.
Ia berharap dengan minimarket ini, Zohri tetap rendah hati dan terus berjuang untuk berprestasi. Selain itu ia juga berharap bisnis ini membantu perekonomian ia dan keluarga serta maslahatnya dirasakan masyarakat luas. (*)
Kalo berita nya tidak lengkap buka link di samping buat lihat berita lengkap nya http://www.tribunnews.com/nasional/2018/07/23/melalui-hydro-minimarket-sodaqo-untuk-zohri-dibangun
No comments:
Post a Comment